Sabtu, 19 Mei 2012

TEORI EKONOMI POLITIK MEDIA




Pakar ekonomi politik mengkaji kontrol elit dari institusi ekonomi seperti perbankan dan penyedia pasar dan kemudian mencoba menunjukkan bagaimana pengaruh kontrol tersebut pada berbagai institusi sosial lainnya, termasuk media massa (Murdock, 1989). Dalam beberapa hal, pakar ekonomi politik menyetujui asumsi klasik marxisme yang bersumber dari dominasi superstruktur. Mereka meneliti alat dan cara produksi dari institusi ekonomi, lalu mengharapkan  institusi ini akan dapat membentuk media sesuai dengan kepentingan dan tujuan mereka. Misalnya, para ekonom politik telah menjelaskan bagaimana ketidakleluasaan media yang di batasi atau bias dari bentuk budaya massa yang diproduksi dan di sebarkan melalui media. Pakar ekonomi kurang memberi perhatian pada penelusuran mengenai bagaimana budaya massa mempengaruhi kelompok-kelompok khusus atau sub-sub kultur dan lebih tertarik untuk mendalami bagaimana proses isi produksi dan distribusi dibatasi. Mengapa beberapa bentuk budaya mendominasi jadwal prime time TV dibandingkan budaya yang lain? Apakah selera khalayak merupakan jawaban atas fenomena tersebut atau yang lainnya, kurangkah fakta dari alasan seputar kepentingan institusi ekonomi?
Selama tiga dekade lalu, pakar ekonomi politik telah berusaha menempatkan bidang kajiannya dalam posisi yg dapat menarik perhatian dan miat pakar lainnya, namun dibandingkan dengan pakar kultural studi mereka kurang memperoleh sambutan. Meskipun memperoleh respek di Eropa dan Kanada, mereka lebih banyak ditolak di Amerika Serikat. Meskipun pakar komunikasi Amerika telah tergugah minatnya melalui teori kultural studi, hingga saat ini, hanya sebagian kecil yang menunjukkan ketertarikan pada ekonomi politik atau persuasi
Meskipun dua aliran teori neomarxist – kultural studi inggris dan teori ekonomi politik – tampak menjadi saling melengkapi, namun ada rivalitas yang sangat antara keduanya (Murdock, 1989). Beberapa teoritis membagi perbedaan keduanya, diantaranya adalah terdapat perbedaan dalam metode riset dan disiplin akademik yang mendasari mereka. Namun fokus mikroskopik mereka dalam institusi ekonomi kurang lebih sama, dan asumsi mereka bahwa dominasi ekonomi mengarahkan atau mengekalkan dominasi budaya. Sayangnya ekonom politik terlambat mengakui bahwa perubahan kebudayaan dapat mempengaruhi institusi ekonomi. Ekonom politik harusnya mengakui keanekaragaman budaya populer atau keragaman cara orang-orang menciptakan konten budaya. Murdock (1989) menyarankan agar kedua aliran bekerjasama daripada bersaing. Untuk ini, bagaimanapun juga, peneliti pada kedua aliran harus membangun beberapa asumsi mereka dan mengakui bahwa superstruktur dan basisnya – kebudayaan dan industri media – dapat saling mempengaruhi. Secara, peneliti dari keduanyaperlu untuk menghasilkan penilaian lengkap dari peran media.
Kekuatan dan Kelemahan   Teori Ekonomi Politik
1.                  Kekuatan:
·         Memberikan fokus tentang bagaimana media terstruktur dan terkontrol
·         Memberikan investigasi empiris mengenai pembiayaan/ keuangan media
·         Mencari hubungan antara isi media dan pembiayaan media

2.                  Kelemahan:
·         Memiliki sedikit kemampuan untuk menjelaskan di level mikroskopik(spesifik)
·         Tidak konsern dgn pembuktian ilmiah; berdasarkan analisis subjektif dari pembiayaan/ keuangan.

Debat Antara Pakar Kultural Studi Dengan Pakar Ekonomi Politik
Meskipun kedua teori ini berbagi perhatian dan asumsi, kunci perbedaan telah menciptakan jarak yang menghasilkan debat serius antara kedua aliran besar dalam teori kebudayaan. Pakar kultural studi cenderung mengabaikan konteks sosial politik lebih besar dalam pengoperasian media. Pakar-pakar ini malah fokus pada bagaimana konten budaya populer di konsumsi oleh individu dan kelompok. Riset mereka telah mengarahkan peningkatan skeptikal mengenai kekuasaan elit untuk memajukan bentuk hegemoni dari kebudayaan. Malahan, mereka menyatakan bahwa rata-rata orang seringkali menentang interpretasi konten media sebagai kebiasaan yang akan melayani kepentingan elit. Pakar kultural studi telah kehilangan ketertarikan dalam membuat atau mempengaruhi kebijakan sosial, dan riset mereka seringkali tidak memberikan basis yangg jelas untuk mengkritik status quo. Pakar ekonomi politk seringkali menuduh pakar kultural studi menghilangkan sejarah  teori kritis dan malahan mengadopsi pendirian bebas nilai dalam riset yang mendominasi ilmu sosial di Amerika Serikat. Pengikut ekonomi politik berargumen bahwa sangat penting bagi pakar untuk bekerja secara aktif untuk perubahan sosial.
Pakar ekonomi politik memiliki perhatian secara terpusat pada permasalahan sosial yang lebih besar dan kepemilikan elit atas media. Para pakar ini telah mengkritisi pertumbuhan privatisasi media di Eropa dan meningkatnya sentralisasi kepemilikan media di seluruh dunia. Mereka mengabdikan diri dalam missi teori kritis dengan aktif secara politik dan dengan mencari-cari bentuk kebijakan sosial. Mereka membentuk pergerakan sosial dan menjadi pemimpin dalam pergerakan lainnya. Di atas segalanya mereka sangat kritis, mereka memiliki seperangkat nilai/ keyakinan eksplit untuk memberikan sebuah basis bagi penilaian mereka atas status quo.

Sumber:
Baran dan Davis (2000) Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future, Wadsworth:United Kingdom

Print Friendly and PDF