Pakar ekonomi
politik mengkaji kontrol elit dari institusi ekonomi seperti perbankan dan
penyedia pasar dan kemudian mencoba menunjukkan bagaimana pengaruh kontrol
tersebut pada berbagai institusi sosial lainnya, termasuk media massa (Murdock,
1989). Dalam beberapa hal, pakar ekonomi politik menyetujui asumsi klasik marxisme yang
bersumber dari dominasi superstruktur. Mereka meneliti alat dan cara produksi
dari institusi ekonomi, lalu mengharapkan
institusi ini akan dapat membentuk media sesuai dengan kepentingan dan
tujuan mereka. Misalnya, para ekonom politik telah menjelaskan bagaimana
ketidakleluasaan media yang di batasi atau bias dari bentuk budaya massa yang
diproduksi dan di sebarkan melalui media. Pakar ekonomi kurang memberi perhatian
pada penelusuran mengenai bagaimana budaya massa mempengaruhi kelompok-kelompok khusus
atau sub-sub kultur dan lebih tertarik untuk mendalami bagaimana proses isi
produksi dan distribusi dibatasi. Mengapa beberapa bentuk budaya mendominasi
jadwal prime time TV dibandingkan budaya yang lain? Apakah selera
khalayak merupakan jawaban atas fenomena tersebut atau yang lainnya, kurangkah
fakta dari alasan seputar kepentingan institusi ekonomi?
Selama tiga dekade
lalu, pakar ekonomi politik telah berusaha menempatkan bidang kajiannya dalam posisi yg dapat menarik perhatian dan miat pakar lainnya, namun dibandingkan
dengan pakar kultural studi mereka kurang memperoleh sambutan. Meskipun memperoleh respek di Eropa dan Kanada, mereka lebih banyak ditolak di Amerika Serikat. Meskipun pakar
komunikasi Amerika telah tergugah minatnya melalui teori kultural studi, hingga saat ini, hanya sebagian kecil yang menunjukkan ketertarikan pada ekonomi politik atau
persuasi
Meskipun dua aliran
teori neomarxist – kultural studi inggris dan teori ekonomi politik – tampak
menjadi saling melengkapi, namun ada rivalitas yang sangat antara keduanya
(Murdock, 1989). Beberapa teoritis membagi perbedaan keduanya, diantaranya adalah terdapat perbedaan dalam metode riset dan disiplin akademik yang mendasari mereka. Namun fokus mikroskopik mereka dalam institusi ekonomi kurang lebih sama, dan asumsi mereka
bahwa dominasi ekonomi mengarahkan atau mengekalkan dominasi budaya. Sayangnya ekonom
politik terlambat mengakui bahwa perubahan kebudayaan dapat mempengaruhi
institusi ekonomi. Ekonom politik harusnya mengakui keanekaragaman budaya
populer atau keragaman cara orang-orang menciptakan konten budaya. Murdock (1989)
menyarankan agar kedua aliran bekerjasama daripada bersaing. Untuk ini,
bagaimanapun juga, peneliti pada kedua aliran harus membangun beberapa asumsi
mereka dan mengakui bahwa superstruktur dan basisnya – kebudayaan dan industri
media – dapat saling mempengaruhi. Secara, peneliti dari keduanyaperlu untuk menghasilkan
penilaian lengkap dari peran media.
Kekuatan
dan Kelemahan Teori Ekonomi Politik
1.
Kekuatan:
·
Memberikan
fokus tentang bagaimana media terstruktur dan terkontrol
·
Memberikan investigasi
empiris mengenai pembiayaan/ keuangan media
·
Mencari
hubungan antara isi media dan pembiayaan media
2.
Kelemahan:
·
Memiliki
sedikit kemampuan untuk menjelaskan di level mikroskopik(spesifik)
·
Tidak konsern
dgn pembuktian ilmiah; berdasarkan analisis subjektif dari pembiayaan/
keuangan.
Debat
Antara Pakar Kultural Studi Dengan Pakar Ekonomi Politik
Meskipun kedua teori ini
berbagi perhatian dan asumsi, kunci perbedaan telah menciptakan jarak yang menghasilkan
debat serius antara kedua aliran besar dalam teori kebudayaan. Pakar kultural
studi cenderung mengabaikan konteks sosial politik lebih besar dalam
pengoperasian media. Pakar-pakar ini malah fokus pada bagaimana konten budaya
populer di konsumsi oleh individu dan kelompok. Riset mereka telah mengarahkan
peningkatan skeptikal mengenai kekuasaan elit untuk memajukan bentuk hegemoni
dari kebudayaan. Malahan, mereka menyatakan bahwa rata-rata orang seringkali
menentang interpretasi konten media sebagai kebiasaan yang akan melayani
kepentingan elit. Pakar kultural studi telah kehilangan ketertarikan dalam
membuat atau mempengaruhi kebijakan sosial, dan riset mereka seringkali tidak
memberikan basis yangg jelas untuk mengkritik status quo. Pakar ekonomi politk
seringkali menuduh pakar kultural studi menghilangkan sejarah teori kritis
dan malahan mengadopsi pendirian bebas nilai dalam riset yang mendominasi ilmu
sosial di Amerika Serikat. Pengikut ekonomi politik berargumen bahwa sangat
penting bagi pakar untuk bekerja secara aktif untuk perubahan sosial.
Pakar ekonomi
politik memiliki perhatian secara terpusat pada permasalahan sosial yang lebih
besar dan kepemilikan elit atas media. Para pakar ini telah mengkritisi
pertumbuhan privatisasi media di Eropa dan meningkatnya sentralisasi
kepemilikan media di seluruh dunia. Mereka mengabdikan diri dalam missi teori
kritis dengan aktif secara politik dan dengan mencari-cari bentuk kebijakan sosial.
Mereka membentuk pergerakan sosial dan menjadi pemimpin dalam pergerakan
lainnya. Di atas segalanya mereka sangat kritis, mereka memiliki seperangkat
nilai/ keyakinan eksplit untuk memberikan sebuah basis bagi penilaian mereka
atas status quo.
Sumber:
Baran dan Davis (2000) Mass
Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future, Wadsworth:United
Kingdom