Senin, 07 Mei 2012

Hidup dengan Impian, Bukan Hidup dalam Impian


Banyak orang yang hidup dalam impian mereka. Hidup dalam impian adalah sesuatu yang pasif. Mungkin saja mereka akan menerapkan ‘law of attraction’ dengan focus tiap hari pada impian. Ya, hanya focus, kemudian ia tenggelam dalam  impian dan hidup dalam impian. Contoh adalah seseorang yang punya impian menjadi penulis, kemudian menganggap dirinya penulis, walaupun tidak satupun karya yang dilahirkannya. Setiap hari ia hanya bercerita bahwa ia punya tulisan dan banyak orang mengagumi tulisannya. Ia tenggelam dalam impiannya sebagai penulis sehingga tidak sedikitpun beranjak memulai untuk menjadi penulis. Satu lagi, ada orang yang bermimpi untuk kaya. Ia hidup dalam impian sebagai orang kaya dengan bergaya hidup mewah, walaupun semua uangnya ia peroleh dengan hutang. Tidak sedikitpun ia beranjak memulai bagaimana untuk menjadi kaya, karena ia telah tenggelam dalam impian sebagai orang kaya.


Berbeda bila kita menerapkan prinsip hidup dengan impian. Hidup dengan impian adalah hidup yang mempunyai visi. Ia punya arah yang jelas yang telah ditetapkan. Setelah ia punya visi ( impian ) maka ia harus melahirkan misi ( atau tujuan jangka pendek ) Hidup dengan impian adalah menciptakan target-target kecil untuk mencapai target besar. Ia menyadari untuk segera bertindak guna mewujudkan impian tersebut. Ia menyusun strategi dan langkah, serta mempersiapkan mental dalam perjalanan mewujudkannya. Yang terpenting ia segera ‘take action’ dalam setiap kesempatan yang ia dapatkan!


Perbedaan tipis antara hidup dengan impian dan hidup dalam impan adalah pada ‘take action’. Seseorang yang hidup dengan impian akan cepat melakukan ‘take action’ dalam setiap kesempatan. Ia bergerak cepat untuk mendapatkannya. Sementara orang yang hidup dalam impian akan selalu menunda ‘take action’. Ia selalu merasa nyaman dan enggan bergerak.

Source :


Print Friendly and PDF